AUTOCAD
Menggambar dengan autocad
Kompetensi dasar
1. Membuka perangkat lunak untuk menggambar teknik.
2. Mengenai menu, membuka dan menyimpan file.
3. Membuat gambar, melakukan editing dan modifying.
4. Melengkapi gambar dengan arsir.
5. Member keterangan atau teksdan dimensi pada gambar.
1. Membuka perangkat lunak untuk menggambar teknik.
A. Cara membuka software autocad realease 2006
- Cara I
Start - all program – autodesk – autocad 2006
- Cara II
Dengan klik shortcut autocad realease 2006
B. Cara menutup
- Cara I
Pilih menu “file” dan klik “edit”
- Cara II
Klik tanda “cross” pada pojok kanan atas.
C. Setting kertas kerja
- Klik layout I
- Mouse klik kanan – select “page setup manager”
- Select “modify”
ü Select printer = None
ü Paper size = ISO A4
ü Plot offset = X=15.00
ü Plot offset = Y=0.00
ü Scale = custom
ü Drawing orientation = portrait
Klik “OK” dan selanjutnya klik “close”
v Line
- Comnel.L
- Shout cut line
Setelah ada gambar kertas:
Pilih format units
precision = 0.00
units = mm
Memindahkan titik 0.00
Klik TOOL pilih move ucs
Rabu, 07 Desember 2011
GAMBAR
Gambar Teknik
Poin yang akan dipelajasi pada pokok bahasan ini antara lain :
- Jenis ukuran (berdasarkan obyek yang di beri ukuran)
- Datum
- Peraturan-peraturan dalam memberikan ukuran
Ukuran bentuk yaitu ukuran yang menunjukkan panjang dan lebar suatu obyek, termasuk di dalamnya ukuran diameter, radius, dan lain-lain. Sedangkan ukuran posisi adalah ukuran yang menunjukkan jarak obyek tersebut dari suatu bidan referensi tertentu (datum). Contoh ukuran bentuk : Obyek kotak segi empat akan memiliki ukuran bentuk panjang dan lebar, lingkaran akan memiliki ukuran bentuk diameter atau radius, segitiga akan memiliki ukuran bentuk panjang dan tinggi atau panjang dan sudut, dan lain-lain.
Untuk memberikan ukuran posisi kita harus menentukan posisi datum terlebih dahulu. Datumdatum ini didasarkan oleh hal-hal berikut ini : adalah bidang referensi. Datum ini bisa berupa titik sudut, garis, ataupun bidang pada suatu benda. Penentuan
- Fungsi dari benda
- Kemudahan pengerjaan
- Kemudahan perakitan
Gambar 22. Contoh Datum
Aturan-aturan dalam pemberian ukuran :
- Ukuran harus cukup jelas untuk bisa dibaca dengan mudah
- Hindari pemberian ukuran ganda
- Usahakan untuk menempatkan ukuran diluar area benda
- Pastikan angka ukuran dan garis panahnya tidak ditabrak oleh garis yang lain
Gambar 23. Contoh cara penunjukkan ukuran yang benar
Hal penting yang lain dalam penunjukkan ukuran adalah penyederhanaan ukuran, artinya penunjukkan ukuran dibuat sedemikian rupa hingga tidak memakan banyak area gambar yang berarti membuat gambar menjadi lebih lapang dan mudah dibaca. Selain itu dengan efisiensi ukuran, gambar benda yang ditampilkan bisa lebih besar (skala), dan pembacaan akan lebih mudah. Penyederhanaan boleh dilakukan dengan tanpa mengurangi fungsi dari ukuran itu sendiri.Di bawah ini adalah contoh bentuk-bentuk penyederhanaan ukuran yang distandardkan oleh ISO.
Gambar 24. Contoh gambar penyederhanaan ukuran
GERINDA
Identitas dan spesifikasi sangat berpengaruh dalam memilih roda gerinda. Kedua hal ini digunakan untuk menentukan dan menyesuaikan dengan karakteristik benda yang akan digerinda.
1. Identitas
Identitas memuat jenis bahan asah, ukuran butiran bahan asah, tingkat kekerasan susunan butiran bahan asah, jenis bahan perekat.
Contoh : A 24 S BF
Artinya : A adalah jenis bahan asah yaitu oksida aluminium
24 adalah ukuran butiran bahan asah yaitu kasar
S adalah jenis perekat yaitu silikat
BF adalah kode yang dikeluarkan oleh pabrik
2. Spesifikasi
Spesifikasi memuat ukuran dan bentuk roda gerinda
Contoh : 100 x 6 x 16,0
Artinya : 100 adalah diameter luar roda gerinda
6 adalah ketebalan roda gerinda
16,0 adalah diameter dalam roda gerinda
Keterangan lain untuk membantu memilih roda gerinda:
- Jenis Bahan Asah
A - Aluminium Oxide (oksida aluminium)
B – Silicone Carbide ( Karbida silisium)
C – Diamon (intan)
- Ukuran Butiran Bahan Asah
Kasar : 12 14 16 20 24
Sedang : 30 36 45 56 60
Halus : 70 80 90 100 120
Sangat halus : 150 180 220 240
Tepung : 280 320 400 500 800 1200
Ukuran butiran yaitu banyaknya butiran tiap inchi.
- Tingkat Kekerasan
Sangat lunak : D E F G
Lunak : H I J K
Sedang : L M N O
Keras : P Q R S
Sangat keras : T U V W
- Susunan Butiran Bahan Asah
Rapat : 0, 1, 2, 3
Sedang : 4, 5, 6
Renggang : 7, 8, 9, 10, 11, 12
Yang dimaksud susunan butiran bahan asah pada suatu roda gerinda yaitu jarak antara butiran – butiran bahan asah yang terdapat pada roda gerinda.
- Jenis Bahan Perekat
V = Vitrified (tembikar)
S = Silicate (silikat)
R = Rubber (karet)
E = Shellac (embalau)
1. Identitas
Identitas memuat jenis bahan asah, ukuran butiran bahan asah, tingkat kekerasan susunan butiran bahan asah, jenis bahan perekat.
Contoh : A 24 S BF
Artinya : A adalah jenis bahan asah yaitu oksida aluminium
24 adalah ukuran butiran bahan asah yaitu kasar
S adalah jenis perekat yaitu silikat
BF adalah kode yang dikeluarkan oleh pabrik
2. Spesifikasi
Spesifikasi memuat ukuran dan bentuk roda gerinda
Contoh : 100 x 6 x 16,0
Artinya : 100 adalah diameter luar roda gerinda
6 adalah ketebalan roda gerinda
16,0 adalah diameter dalam roda gerinda
Keterangan lain untuk membantu memilih roda gerinda:
- Jenis Bahan Asah
A - Aluminium Oxide (oksida aluminium)
B – Silicone Carbide ( Karbida silisium)
C – Diamon (intan)
- Ukuran Butiran Bahan Asah
Kasar : 12 14 16 20 24
Sedang : 30 36 45 56 60
Halus : 70 80 90 100 120
Sangat halus : 150 180 220 240
Tepung : 280 320 400 500 800 1200
Ukuran butiran yaitu banyaknya butiran tiap inchi.
- Tingkat Kekerasan
Sangat lunak : D E F G
Lunak : H I J K
Sedang : L M N O
Keras : P Q R S
Sangat keras : T U V W
- Susunan Butiran Bahan Asah
Rapat : 0, 1, 2, 3
Sedang : 4, 5, 6
Renggang : 7, 8, 9, 10, 11, 12
Yang dimaksud susunan butiran bahan asah pada suatu roda gerinda yaitu jarak antara butiran – butiran bahan asah yang terdapat pada roda gerinda.
- Jenis Bahan Perekat
V = Vitrified (tembikar)
S = Silicate (silikat)
R = Rubber (karet)
E = Shellac (embalau)
CNC
Numerical Control / NC (berarti "kontrol numerik") merupakan sistem otomatisasi Mesin perkakas yang dioperasikan oleh perintah yang diprogram secara
abstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini
berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana
mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran
tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan
cam.
Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan
pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan
memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini
Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor
yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-
titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan
mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain.
Saat ini mesin CNC
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern.
Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat
dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk
masal dengan hasil yang sama persis dan waktu
permesinan yang cepat. NC/CNC terdiri dari tiga bagian utama :
1. Progam
2. Control Unit/Processor
3. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol
pahat
4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
5. Pahat
6. Dudukan dan pemegang prinsip kerja
Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Programer membuat program CNC sesuai
produk yang akan dibuat dengan cara
pengetikan langsung pada mesin CNC maupun
dibuat pada komputer dengan software
pemrogaman CNC.
2. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai
G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi
oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan
pengaturan motor servo pada mesin untuk
menggerakan perkakas yang bergerak
melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.
abstark dan disimpan dimedia penyimpanan, hal ini
berlawanan dengan kebiasaan sebelumnya dimana
mesin perkakas biasanya dikontrol dengan putaran
tangan atau otomatisasi sederhana menggunakan
cam.
Kata NC sendiri adalah singkatan dalam Bahasa inggris dari kata Numerical Control yang artinya Kontrol Numerik. Mesin NC pertama diciptakan
pertama kali pada tahun 40-an dan 50-an, dengan
memodifikasi Mesin perkakas biasa. Dalam hal ini
Mesin perkakas biasa ditambahkan dengan motor
yang akan menggerakan pengontrol mengikuti titik-
titik yang dimasukan kedalam sistem oleh perekam kertas. Mesin perpaduan antara servo motor dan
mekanis ini segera digantikan dengan sistem analog dan kemudian komputer digital, menciptakan Mesin perkakas modern yang disebut Mesin CNC (computer numerical control) yang dikemudian hari telah merevolusi proses desain.
Saat ini mesin CNC
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan
program CAD. Mesin-mesin CNC dibangun untuk menjawab tantangan di dunia manufaktur modern.
Dengan mesin CNC, ketelitian suatu produk dapat
dijamin hingga 1/100 mm lebih, pengerjaan produk
masal dengan hasil yang sama persis dan waktu
permesinan yang cepat. NC/CNC terdiri dari tiga bagian utama :
1. Progam
2. Control Unit/Processor
3. Motor listrik servo untuk menggerakan kontrol
pahat
4. Motor listrik untuk menggerakan/memutar pahat
5. Pahat
6. Dudukan dan pemegang prinsip kerja
Prinsip kerja NC/CNC secara sederhana dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Programer membuat program CNC sesuai
produk yang akan dibuat dengan cara
pengetikan langsung pada mesin CNC maupun
dibuat pada komputer dengan software
pemrogaman CNC.
2. Program CNC tersebut, lebih dikenal sebagai
G-Code, seterusnya dikirim dan dieksekusi
oleh prosesor pada mesin CNC menghasilkan
pengaturan motor servo pada mesin untuk
menggerakan perkakas yang bergerak
melakukan proses permesinan hingga menghasilkan produk sesuai program.
TEKNIK FRAIS
Mesin frais adalah sejenis mesin perkakas untuk
mengerjakan peralatan mesin dari logam dengan
gerakan utama alat potongnya berputar. Jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan
mesin frais adalah: 1. Permukaan rata dan datar 2. Permukaan siku dan sejajar 3. Permukaan bersudut 4. Beralur dan berbentuk 5. Roda gigi 6. Benda-benda persegi JENIS-JENIS MESIN FRAIS Mesin Frais Horizontal Adalah mesin frais yang poros utamanya sebagai
pemutar dan pemegang alat potong pada posisi
mendatar. Gambar 41. Mesin Frais Horizontal Mesin ini termasuk type knee, namum bentuknya
sama dengan mesin frais universal. Biasanya
digunakan untuk mengerjakan permukaan datar
dan alur. Type lain dari mesin ini adalah mesin frais
type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin
ditahan sepenuhnya oleh sadel yang terpasang pada lantai. Mesin Frais Vertikal Adalah mesin frais dengan poros utama sebagai
pemutar dengan pemegang alat potong dengan
posisi tegak. Gambar 42. Mesin Frais Vertikal Poros utama mesin frais tegak di pesang pada
kepala tegak (vertical head spindle). Posisi kepala
ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600. Biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur,
melobang dan dapat mengerjakan permukaan
melingkar atau bulat. Mesin Frais Universal Adalah mesin yang pada dasarnya gabungan dari
mesin frais horizontal dan mesin frais vertikal.mesin
ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan
muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan
reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam.
Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser,
diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan
etrsebut berupa meja siku (fixed angular table),
meja miring (inclinable universal table), meja putar
(rotery table) dan kepala spindel tegak (vertical
head spindel). Gambar 43. Mesin Frais Universal Gambar 44. Meja Siku PISAU FRAIS Pisau Frais Sisi Digunakan untuk mengefrais permukaan datar
benda kerja dengan menggunakan mesin frias
horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini
terdapat tiga type yaitu type H untuk baja keras,
type N untuk baja sedang (normal) dan type W
untuk baja lunak. Gambar 48. Pisau Frais Sisi Pisau Frais Muka Pisau ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu
sisi muka dan sisi samping. Pisau ini digunakan
untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak
benda kerja dengan menggunakan mesin frais
vertikal. Gambar 49. Pisau Frais Muka Pisau Frais Alur Sisi dan Muka Disebut juga dengan pisau frais celah (slotting
cutter). Gunanya untuk membuat alur atau celah
dengan menggunakan mesin frais horizontal. Gambar 50. Pisau FraisAlur Sisi dan Muka Pisau Frais Gergaji Disebut juga dengan pisau belah (slitting cutter).
Digunakan untuk membelah atau memotong benda
kerja dan membuat alur. Gambar 51. Pisau Frais Gergaji Pisau Frais Pembentuk Disebut juga dengan form milling cutter. Digunakan
untuk membentuk permukaan benda kerja. Gambar 52. Pisau Frais Pembentuk Pisau Frais Roda Gigi Digunakan untuk membuat roda gigi. Pisau ini
terdapat dua jenis ukuran, yaitu sistem modul untuk
ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk
ukuran inchi. Gambar 53. Pisau Frais Roda Gigi Pisau Frais Sudut Digunakan untuk membuat permukaan bersudut.
Pisau ini ada dua macam, yaitu pisau frais bersudut
tunggal dan pisau frais bersudut ganda. Gambar 54. Pisau Frais Sudut Pisau Frais Jari Disebut juga dengan end mill cutter, digunakan
untuk membuat alur, pembesaran lobang dan
pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau
terdapat pada bagian muka dan bagian samping. Gambar 55. Pisau Frais Jari Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut Pisau frais alur T mempunyai mata pemotong pada
bagian muka, belakang dan samping. Pisau alur
bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk
sudut. Mata potong pisau terdapat pada bagian
depan dan sampingnya. Pisau alur bersudut
terdapat dalam dua bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau alur bersudut lancip. Gambar 56. Pisau Frais Alur T dan Pisau Frais Alur Bersudut PEMEGANG MATA PISAU Adaptor Digunakan untuk memegang pisau frais muka.
Adaptor dibagi dua macam, yaitu adaptor dengan
pasak memanjang, digunakan untuk memegang
pisau frais muka ukuran besar yang mempunyai
alur pasak pengikat dan adaptor dengan pasak
melintang digunakan untuk memegang pisau frais muka berukuran kecil. Gambar 57. Adaptor Dengan Pasak Melintang Gambar 58. Adaptor Dengan Pasak Memanjang Koled Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau
pisau frais alur yang bertangkai silendris. Ada dua
jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan untuk
memegang pisau frais silendris tanpa ulir dan koled
W digunakan untuk memegang pisau frais silendris
berulir. Gambar 59. Koled Sarung Pengurung (Arbor) Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau
alur berukuran besar yang bertangkai konis/tirus.
Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau frais
dan mur pengunci gunanya untuk mengunci pisau
frais dan sarung arbor. Gambar 60. Arbor Dalam pemakaiannya perlu diketahui dua unsur
utama dari arbor, yaitu ukuran arbor dan jenis
ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor
type A, adalah arbor yang berukuran pendek, tidak
perlu didukung dan tidak melentur pada saat
pemakaiannya. Arbor type B, adalah arbor yang berukuran panjang, perlu didukung dibagian
ujungnya dikarenakan ukurannya panjang dan
mudah melentur pada saat pemakaiannya.
Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir
kanan. KEPALA PEMBAGI (DIVIDING HEAD) Digunakan untuk mendapatkan pembagian jarak
yang sama antara masing-masing. Pada kepala
pembagi ada dua komponen, yaitu komponen
utama, terdiri dari komponen yang melaksanakan
pembagian dan komponen pendukung terdiri dari
kepala lepas dan roda gigi. Gambar 61. Dividing Head Bagian unit utama kepala pembagi dilengkapi
dengan piring pembagi yang berlobang dan engkol
pembagi yang berhubungan langsung dengan
poros ulir cacing yang sekaligus memutar cekam
benda kerja dengan perantaraan roda gigi cacing.
Jumlah gigi roda gigi cacing adalah 40 buah. Perbandingan putaran engkol pembagi dengan
putaran roda gigi cacing (poros pemegang benda
kerja) adalah 40 : 1. artinya bila 40 kali putaran
engkol piring pembagi diputar, maka poros roda
gigi cacing akan berputar 1 kali putaran penuh. Gambar 62. Mekanik Dividing Head PRINSIP GERAKAN MESIN FRAIS Gerakan pemotongan terjadi saat alat potong
berputar yang diikuti dengan gerakan pemakanan
dan gerakan pengikat benda kerja. Gerakan
berputar disebut juga dengan gerakan utama yaitu
gerakan berputar alat potong sambil memotong
benda kerja. Gerakan pemakanan adalah gerakan alat potong sepanjang daerah pemotongan.
Gerakan pemakanan berbentuk lurus dan
melingkar. Gerakan pengikatan adalah gerakan
menekan benda kerja dan alat potong yang
memungkinkan sisi potong dapat dengan mudah
memotong benda kerja. Gambar 63. Gerakan Pemotongan TEKNIK PENGEFRAISAN Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin
frais dan posisi alat potong (pisau frais terhadap
bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua
macam teknik pengefraisan, yaitu: 1. Pengefraisan Sisi Sisi mata potong sejajar dengan permukaan
bidang benda kerja. Teknik pengefraisan ini
menggunakan mesin frais datar. 1. Pengefraisan Muka Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang
permukaan benda kerja. Pisau frais mempunyai
mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat
melakukan pemotongan secara bersamaan.
Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak. Gambar 64.Teknik Pengefraisan ARAH GERAKAN PEMOTONGAN Arah gerakan pemotongan dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu arah pemotongan searah
dengan gerakan maju benda kerja dan arah
gerakan pemotongan berlawanan dengan arah
gerakan maju benda kerja. Jika putaran pisau frais searah dengan gerakan
benda kerja, metoda pengefraisan ini disebut juga
dengan pengefraisan pemotongan searah. Tiap-
tiap mata potong memotong mulai dari permukaan
luar menyayat ke dalam dan berakhir pada batas
kedalaman pemotongan. Gaya pemotongan cenderung menarik benda searah dengan arah
gerakan pisau frais. Akibatnya laju gerakan meja
tidak teratur akibat adanya gaya tarikan gaya
pemotongan pisau frais.Gaya pemotongan terbesar
terjadi pada saat awal pemotongan. Pengefraisan dengan metoda pemotongan
berlawanan arah adalah gerakan pemotongan
pisau berlawanan dengan arah gerakan
pemotongan benda kerja. Setiap mata potong
memotong permukaan benda kerja dimulai dari
permukaan terendah sampai ke permukaan yang tertinggi. Gaya pemotongan kecil terjadi pada sat
awal melakukan pemotongan dan bertambah besar
sampai akhir pemotongan. Akibat lain dari cara
pemotongan ini adalah kemungkinan benda kerja
akan terangkat akibat gaya tarik mata potong. Pengefraisan dengan menggunakan pisau frais
muka (face andmill cutter) gaya dan arah
pemotongan merupakan gabungan dari metode
pemotongan searah dan metode pemotongan
berlawanan arah. Untuk pisau frais yang
mempunyai diameter sama dengan benda kerja, gaya pemotongannya dimulai dari dengan metoda
pemotongan berlawanan arah pada akhir
pemotongan akan terjadi metoda pemotongan
searah. Gambar 65. Gerakan Pemotongan Dengan Pisau Frais Muka KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais
dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat
potong dan mesin. Kemampuan pemotongan
tersebut menyangkut kecepatan potong dan
pemakanan. Kecepatan potong pada mesin frais dapat
didefenisikan sebagai panjangnya bram yang
terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam
satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan
tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin
kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan
ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong
menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau
frais mempunyai diameter 100 mm maka satu
putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 =
314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais
berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak
yang ditempuh oleh mata potong pisau frais
menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau
dalam satu menit disebut juga dengan kecepatan
potong (V).
mengerjakan peralatan mesin dari logam dengan
gerakan utama alat potongnya berputar. Jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan dengan
mesin frais adalah: 1. Permukaan rata dan datar 2. Permukaan siku dan sejajar 3. Permukaan bersudut 4. Beralur dan berbentuk 5. Roda gigi 6. Benda-benda persegi JENIS-JENIS MESIN FRAIS Mesin Frais Horizontal Adalah mesin frais yang poros utamanya sebagai
pemutar dan pemegang alat potong pada posisi
mendatar. Gambar 41. Mesin Frais Horizontal Mesin ini termasuk type knee, namum bentuknya
sama dengan mesin frais universal. Biasanya
digunakan untuk mengerjakan permukaan datar
dan alur. Type lain dari mesin ini adalah mesin frais
type bed. Type bed ini lebih kuat karena meja mesin
ditahan sepenuhnya oleh sadel yang terpasang pada lantai. Mesin Frais Vertikal Adalah mesin frais dengan poros utama sebagai
pemutar dengan pemegang alat potong dengan
posisi tegak. Gambar 42. Mesin Frais Vertikal Poros utama mesin frais tegak di pesang pada
kepala tegak (vertical head spindle). Posisi kepala
ini dapat dimiringkan kearah kiri atau kanan maksimal 600. Biasanya mesin ini dapat mengerjakan permukaan bersudut, datar, beralur,
melobang dan dapat mengerjakan permukaan
melingkar atau bulat. Mesin Frais Universal Adalah mesin yang pada dasarnya gabungan dari
mesin frais horizontal dan mesin frais vertikal.mesin
ini dapat mengerjakan pekerjaan pengefraisan
muka, datar, spiral, roda gigi, pengeboran dan
reamer serta pembuatan alur luar dan alur dalam.
Untuk melaksanakan pekerjaannya mesin frais dilengkapi dengan peralatan yang mudah digeser,
diganti dan dipindahkan. Peralatan tambahan
etrsebut berupa meja siku (fixed angular table),
meja miring (inclinable universal table), meja putar
(rotery table) dan kepala spindel tegak (vertical
head spindel). Gambar 43. Mesin Frais Universal Gambar 44. Meja Siku PISAU FRAIS Pisau Frais Sisi Digunakan untuk mengefrais permukaan datar
benda kerja dengan menggunakan mesin frias
horizontal. Dalam pemakaiannya pisau frais ini
terdapat tiga type yaitu type H untuk baja keras,
type N untuk baja sedang (normal) dan type W
untuk baja lunak. Gambar 48. Pisau Frais Sisi Pisau Frais Muka Pisau ini mempunyai dua arah sisi pemotongan yaitu
sisi muka dan sisi samping. Pisau ini digunakan
untuk menfrais permukaan mendatar dan tegak
benda kerja dengan menggunakan mesin frais
vertikal. Gambar 49. Pisau Frais Muka Pisau Frais Alur Sisi dan Muka Disebut juga dengan pisau frais celah (slotting
cutter). Gunanya untuk membuat alur atau celah
dengan menggunakan mesin frais horizontal. Gambar 50. Pisau FraisAlur Sisi dan Muka Pisau Frais Gergaji Disebut juga dengan pisau belah (slitting cutter).
Digunakan untuk membelah atau memotong benda
kerja dan membuat alur. Gambar 51. Pisau Frais Gergaji Pisau Frais Pembentuk Disebut juga dengan form milling cutter. Digunakan
untuk membentuk permukaan benda kerja. Gambar 52. Pisau Frais Pembentuk Pisau Frais Roda Gigi Digunakan untuk membuat roda gigi. Pisau ini
terdapat dua jenis ukuran, yaitu sistem modul untuk
ukuran mm dan sistem DP (diameter Pitch) untuk
ukuran inchi. Gambar 53. Pisau Frais Roda Gigi Pisau Frais Sudut Digunakan untuk membuat permukaan bersudut.
Pisau ini ada dua macam, yaitu pisau frais bersudut
tunggal dan pisau frais bersudut ganda. Gambar 54. Pisau Frais Sudut Pisau Frais Jari Disebut juga dengan end mill cutter, digunakan
untuk membuat alur, pembesaran lobang dan
pembuatan permukaan bertingkat. Mata pisau
terdapat pada bagian muka dan bagian samping. Gambar 55. Pisau Frais Jari Pisau Frais Alur T dan Alur Bersudut Pisau frais alur T mempunyai mata pemotong pada
bagian muka, belakang dan samping. Pisau alur
bersudut digunakan untuk membuat alur berbentuk
sudut. Mata potong pisau terdapat pada bagian
depan dan sampingnya. Pisau alur bersudut
terdapat dalam dua bentuk, yaitu pisau alur bersudut tumpul dan pisau alur bersudut lancip. Gambar 56. Pisau Frais Alur T dan Pisau Frais Alur Bersudut PEMEGANG MATA PISAU Adaptor Digunakan untuk memegang pisau frais muka.
Adaptor dibagi dua macam, yaitu adaptor dengan
pasak memanjang, digunakan untuk memegang
pisau frais muka ukuran besar yang mempunyai
alur pasak pengikat dan adaptor dengan pasak
melintang digunakan untuk memegang pisau frais muka berukuran kecil. Gambar 57. Adaptor Dengan Pasak Melintang Gambar 58. Adaptor Dengan Pasak Memanjang Koled Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau
pisau frais alur yang bertangkai silendris. Ada dua
jenis koled, yaitu koled bikonikal, digunakan untuk
memegang pisau frais silendris tanpa ulir dan koled
W digunakan untuk memegang pisau frais silendris
berulir. Gambar 59. Koled Sarung Pengurung (Arbor) Digunakan untuk memegang pisau frais jari atau
alur berukuran besar yang bertangkai konis/tirus.
Sarung arbor digunakan untuk mengunci pisau frais
dan mur pengunci gunanya untuk mengunci pisau
frais dan sarung arbor. Gambar 60. Arbor Dalam pemakaiannya perlu diketahui dua unsur
utama dari arbor, yaitu ukuran arbor dan jenis
ulirnya. Ada dua jenis ukuran arbor yaitu arbor
type A, adalah arbor yang berukuran pendek, tidak
perlu didukung dan tidak melentur pada saat
pemakaiannya. Arbor type B, adalah arbor yang berukuran panjang, perlu didukung dibagian
ujungnya dikarenakan ukurannya panjang dan
mudah melentur pada saat pemakaiannya.
Sedangkan jenis ulir arbor adalah ulir kiri dan ulir
kanan. KEPALA PEMBAGI (DIVIDING HEAD) Digunakan untuk mendapatkan pembagian jarak
yang sama antara masing-masing. Pada kepala
pembagi ada dua komponen, yaitu komponen
utama, terdiri dari komponen yang melaksanakan
pembagian dan komponen pendukung terdiri dari
kepala lepas dan roda gigi. Gambar 61. Dividing Head Bagian unit utama kepala pembagi dilengkapi
dengan piring pembagi yang berlobang dan engkol
pembagi yang berhubungan langsung dengan
poros ulir cacing yang sekaligus memutar cekam
benda kerja dengan perantaraan roda gigi cacing.
Jumlah gigi roda gigi cacing adalah 40 buah. Perbandingan putaran engkol pembagi dengan
putaran roda gigi cacing (poros pemegang benda
kerja) adalah 40 : 1. artinya bila 40 kali putaran
engkol piring pembagi diputar, maka poros roda
gigi cacing akan berputar 1 kali putaran penuh. Gambar 62. Mekanik Dividing Head PRINSIP GERAKAN MESIN FRAIS Gerakan pemotongan terjadi saat alat potong
berputar yang diikuti dengan gerakan pemakanan
dan gerakan pengikat benda kerja. Gerakan
berputar disebut juga dengan gerakan utama yaitu
gerakan berputar alat potong sambil memotong
benda kerja. Gerakan pemakanan adalah gerakan alat potong sepanjang daerah pemotongan.
Gerakan pemakanan berbentuk lurus dan
melingkar. Gerakan pengikatan adalah gerakan
menekan benda kerja dan alat potong yang
memungkinkan sisi potong dapat dengan mudah
memotong benda kerja. Gambar 63. Gerakan Pemotongan TEKNIK PENGEFRAISAN Teknik pengefraisan tergantung dari jenis mesin
frais dan posisi alat potong (pisau frais terhadap
bidang kerja). Berdasarkan hal tersebut ada dua
macam teknik pengefraisan, yaitu: 1. Pengefraisan Sisi Sisi mata potong sejajar dengan permukaan
bidang benda kerja. Teknik pengefraisan ini
menggunakan mesin frais datar. 1. Pengefraisan Muka Sisi mata potong tegak lurus terhadap bidang
permukaan benda kerja. Pisau frais mempunyai
mata potong sisi dan muka yang keduanya dapat
melakukan pemotongan secara bersamaan.
Pengefraisan ini menggunakan mesin frais tegak. Gambar 64.Teknik Pengefraisan ARAH GERAKAN PEMOTONGAN Arah gerakan pemotongan dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu arah pemotongan searah
dengan gerakan maju benda kerja dan arah
gerakan pemotongan berlawanan dengan arah
gerakan maju benda kerja. Jika putaran pisau frais searah dengan gerakan
benda kerja, metoda pengefraisan ini disebut juga
dengan pengefraisan pemotongan searah. Tiap-
tiap mata potong memotong mulai dari permukaan
luar menyayat ke dalam dan berakhir pada batas
kedalaman pemotongan. Gaya pemotongan cenderung menarik benda searah dengan arah
gerakan pisau frais. Akibatnya laju gerakan meja
tidak teratur akibat adanya gaya tarikan gaya
pemotongan pisau frais.Gaya pemotongan terbesar
terjadi pada saat awal pemotongan. Pengefraisan dengan metoda pemotongan
berlawanan arah adalah gerakan pemotongan
pisau berlawanan dengan arah gerakan
pemotongan benda kerja. Setiap mata potong
memotong permukaan benda kerja dimulai dari
permukaan terendah sampai ke permukaan yang tertinggi. Gaya pemotongan kecil terjadi pada sat
awal melakukan pemotongan dan bertambah besar
sampai akhir pemotongan. Akibat lain dari cara
pemotongan ini adalah kemungkinan benda kerja
akan terangkat akibat gaya tarik mata potong. Pengefraisan dengan menggunakan pisau frais
muka (face andmill cutter) gaya dan arah
pemotongan merupakan gabungan dari metode
pemotongan searah dan metode pemotongan
berlawanan arah. Untuk pisau frais yang
mempunyai diameter sama dengan benda kerja, gaya pemotongannya dimulai dari dengan metoda
pemotongan berlawanan arah pada akhir
pemotongan akan terjadi metoda pemotongan
searah. Gambar 65. Gerakan Pemotongan Dengan Pisau Frais Muka KECEPATAN POTONG DAN PEMAKANAN Keberhasilan pemotongan dengan mesin frais
dipengaruhi oleh kemampuan pemotongan alat
potong dan mesin. Kemampuan pemotongan
tersebut menyangkut kecepatan potong dan
pemakanan. Kecepatan potong pada mesin frais dapat
didefenisikan sebagai panjangnya bram yang
terpotong oleh satu mata potong pisau frais dalam
satu menit. Kecepatan potong untuk tiap-tiap bahan
tidak sama. Umumnya makin keras bahan, makin
kecil harga kecepatan potongnya dan juga sebaliknya. Kecepatan potong dalam pengefraisan
ditentukan berdasarkan harga kecepatan potong
menurut bahan dan diameter pisau frais. Jika pisau
frais mempunyai diameter 100 mm maka satu
putaran penuh menempuh jarak p x d = 3.14 x 100 =
314 mm. Jarak ini disebut jarak keliling yang ditempuh oleh mata pisau frais. Bila pisau frais
berputar n putaran dalam satu menit, maka jarak
yang ditempuh oleh mata potong pisau frais
menjadi p x d x n. jarak yang ditempuh mata pisau
dalam satu menit disebut juga dengan kecepatan
potong (V).
TEKNIK LAS
Pengertian mengelas :
Mengelas adalah salah satu cara menyambung logam dengan menggunakan panas.
Tenaga panas diperlukan untuk memanaskan bahan dasar yang akan disambung dan kawat las sebagai bahan pengisi.
gambar 1.
Pada las pateri, hanya hanya bahan pengisi yang di cairkan sedangkan bahan dasarnya dipanaskan sampai temperatur cair bahan pengisi tersebut.
Macam - macam nyala api las :
a. nyala api netral
adalah nyala api yang paling sering digunakan untuk mengelas, terutama waktu mengelas baja, baja tahan karat, tembaga dan almunium.
b. nyala api karbusing
adalah nyala api ini terutama dipergunakan pada proses pelapisan keras permukaan dan pateri keras.
c nyala api oksidasi
adalah nyala api ini dipergunakan bila mengelas kuningan atau mengelas pateri dengan kawat las kuningan atau ungu.
Kegunaan helm atau kacamata las :
a. melindungi mata terhadap sinar yang tajam dan menyilaukan, agar dapat melihat benda kerja dengan baik.
b. melindungi mata terhadap radiasi ultrafiolet.
c. melindungi mata terhadap percikan bunga api
Gambar 2.
Kaca mata las terbagi 2, yaitu :
a. kaca penyaring yang berwarna hijau atau coklat.
b. kaca biasa yang berwarna bening.
Mengelas adalah salah satu cara menyambung logam dengan menggunakan panas.
Tenaga panas diperlukan untuk memanaskan bahan dasar yang akan disambung dan kawat las sebagai bahan pengisi.
gambar 1.
Pada las pateri, hanya hanya bahan pengisi yang di cairkan sedangkan bahan dasarnya dipanaskan sampai temperatur cair bahan pengisi tersebut.
Macam - macam nyala api las :
a. nyala api netral
adalah nyala api yang paling sering digunakan untuk mengelas, terutama waktu mengelas baja, baja tahan karat, tembaga dan almunium.
b. nyala api karbusing
adalah nyala api ini terutama dipergunakan pada proses pelapisan keras permukaan dan pateri keras.
c nyala api oksidasi
adalah nyala api ini dipergunakan bila mengelas kuningan atau mengelas pateri dengan kawat las kuningan atau ungu.
Kegunaan helm atau kacamata las :
a. melindungi mata terhadap sinar yang tajam dan menyilaukan, agar dapat melihat benda kerja dengan baik.
b. melindungi mata terhadap radiasi ultrafiolet.
c. melindungi mata terhadap percikan bunga api
Gambar 2.
Kaca mata las terbagi 2, yaitu :
a. kaca penyaring yang berwarna hijau atau coklat.
b. kaca biasa yang berwarna bening.
PDPL
Pengelompokan Bahan
Bahan :
Bahan :
1. Logam :
a. Logam Ferro
b. Logam Non Ferro
2. Bukan Logam
3. Komposit
Bahan ialah segala sesuatu yang di sediakan oleh alam untuk dapat di gunakan olehmanusia dalam kehidupannya.
1. Logam
Logam adlah unsure kimia yang mempunyai sifat-sifat :
· Dapat di tempa atau di ubah bentuknya
· Pengantar panas dan pangantar listrik
· Keras(tahan terhadap goresan,potongan,dan kehausan)
· Kenyal(tahan patah bila di bentang)
· Kuat(tahan terhadap benturan dan pukulan)
· Liat(dapt di tarik)
· Titik cair tinggi
Contoh dari logan antara lain : tembaga,emas,nikel,besi,timah putih,dll.
a. Logam Ferro
Logam ferro adalah suatu bahan yang mengandung unsur besi(Fe).Besi merupakan logam yang penting dalam bidang teknik,tetapi besi murni terlalu lunak dan rapuh sebagai bahan kerja,bahan konstruksi dlln.Oleh karena itu besi selalu bercampur dengan unsur lain,terutama zat arang/karbon (C).Sebutan besi dapat berarti:
1. Besi murni dengan simbol kimia Fe yang hanya dapat diperoleh dengan jalan reaksi kimia.
2. Besi teknik adalah yang sudah atau selalu bercampur dengan unsur lain.
b. Logam non Ferro
Logam non Ferro adalah suatu bahn yang tidak mengandung besi(Fe).Logam ini dikelompokan menjadi :
· Logam berat : nikel,seng tembaga,timah putih dan timah timah hitam.
· Logam ringan : aluminium,kalsim,barium.
· Logam mulia : emas,perak,dan platina.
· Logam tahn api : titanium,wolfram,dan zirconium.
Langganan:
Postingan (Atom)